Bakso Keliling Mengais Untung

Ilustrasi

Gantrocen,- Abepura,- Rumah kos-kosan sederhana di Pasar Lama Youtefa menjadi tempat Anamasulihirop mengolah bahan-bahan untuk membuat bakso. Sebuah gerobak dorong dan peralatan makan menjadi modal baginya untuk berjualan bakso.

Anamasulihirop pria berusia 48 tahun itu berangkat menuju Papua tahun 2003, ia meninggalkan istri dan dua anaknya untuk mengadu nasib di Jayapura. Bermodalkan uang Rp. 5.000.000, memulai usaha bakso keliling di seputar Abepura, dari pasar lama Youtefa hingga sosial Padang Bulan. 

Sore pukul 15.00 WIT (10/10), tim liputan Buletin Gantrocen melakukan wawancara dengan p Anamasulihirop di samping took Tanpa Nama Jl. Raya Abe-Sentani. Saat ditemui Anamasulihirop  sedang duduk menunggu pelanggannya.

Walau pendapatannya tidak menentu Anamasulihirop tetap bertahan berjualan bakso keliling. Dengan harga semangkok baksonya Rp10.000 sehari ia bias mendapatkan mendapat keuntungan antara Rp.100.000 atau Rp3.00.000, namun jika lagi beruntung, sehari ia bisa mendapat Rp. 500.000. “Walaupun hasilnya cuma sedikit yang penting pintar-pintar ngaturlah” kata Anamasulihirop.

Bisanya Anamasulihirop memulai berjualan dari pukul 09.00 - 16.00 WP, ia mendorong gerobak bakso mencari pelanggan mulai dari Kam kei sampai ke Padang Bulan. Membuka usaha tidaklah mudah, “Saya sering menghadapi preman dan orang-orang mabuk, semua itu saya hadapi tenang walau mereka merugikan” ujar Anamasulihirop mengisahkan pengalamannya berjualan bakso.

Anamasulihirop ingin memiliki tempat berjualan bakso sendiri, tapi karena dana belum cukup. Ia hanya bisa berandai-andai sambil berharap pememintah membuat kebijakan untuk menjaga kualitas pedagang kaki lima dan  mentertibkan keamanan di kota Jayapura.

Tim Liputan;  Frengky Mututi,  Maxi. Abisay,  Jhon. Wira,  Frendly Pattiselano, Jordan Rumbewas, Jeklin Mauri, Dorce Burumi